Pertumbuhan Asuransi RI Masih Stabil Hingga 2013

Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings menyatakan rating outlook asuransi jiwa dan nonjiwa di Indonesia tetap stabil. Ini didukung oleh bertumbuhnya pasar domestik, pertumbuhan yang berkelanjutan dan beberapa regulasi.

Fitch memperkirakan pertumbuhan ini akan stabil hingga 2013, didorong oleh meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, Fitch menilai saat ini pasar asuransi masih kurang tinggi, meskipun mulai meningkat karena kesadaran akan bencana meningkat.

"Penetrasi asuransi Indonesia masih rendah sebesar 1,7 persen dibandingkan dengan Amerika Serikat (AS) di 8,1 persen, Inggris 11,8 persen dan beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia di kisaran empat persen," ungkap Fitch dalam laporan tertulisnya, Senin (15/10/2012).

Fitch menyebut, sektor asuransi Indonesia tumbuh 15,5 persen secara year-on-year (yoy) premi atau mencapai Rp68,9 triliun semester I-2012. Dalam pandangan Fitch, persyaratan modal minimum dari industri asuransi harus meningkat menjadi Rp70 miliar pada 2012 dan Rp100 miliar pada 2014, agar mendorong konsolidasi pasar lebih ketat.

Dalam laporannya, Fitch menilai, dengan adanya persyaratan modal minimum tersebut, maka jumlah perusahaan asuransi akan menyusut, karena asuransi yang lebih kecil dan lebih lemah akan bergabung dengan perusahaan lain untuk memenuhi persyaratan modal tersebut, atau dipaksa untuk keluar dari pasar.

"Dalam jangka panjang, hal ini akan membantu perusahaan asuransi melihat kesadaran akan risiko yang lebih besar, dan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengelola sumber permodalan," ungkap Fitch.

Kepemilikan asing di pasar Indonesia juga diharapkan meningkat karena pertumbuhan ekonomi global yang melambat, seperti di AS, Jepang, dan Korea. Namun, batas kepemilikan asing di Indonesia, yang 80 persen jauh lebih tinggi daripada di negara-negara Asia lainnya akan memberikan kesulitan tersendiri.

Di sisi lain, prospek pertumbuhan industri asuransi di Indonesia mandek lantaran transparansi kelembagaan yang terbatas, kepemilikan publik, dan manajemen risiko. Meski demikian, lingkungan operasi secara bertahap akan memperbaiki dan memperkuat persyaratan, peraturan, dan meningkatkan minat investor asing.

"Perlambatan ekonomi, juga bisa menahan pertumbuhan pasar asuransi Indonesia. Kerugian material dalam investasi, berpotensi akibat eskalasi krisis euro, dapat menyebabkan Outlook direvisi menjadi Negatif," tukas Fitch.

Sumber Artikel :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar